Merajut Harapan, Menyatukan Langkah: Desa Sukolilo Bersatu
- account_circle Ahmad Aufal Marom
- calendar_month Ming, 31 Agu 2025
- visibility 695
- comment 0 komentar

Tilikdesa.com – Di tengah kerumunan warga desa dan jalan yang ramai. Sebuah gerakan sosial tumbuh dari akar masyarakat: Desa Sukolilo bersatu. Gerakan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan cerminan tekad warga desa untuk membangun masa depan yang lebih inklusif, berdaya, dan berkeadilan. Kegiatan karnaval desa untuk memperingati kemerdekaan Indonesia ke-80 yang berlangsung meriah pada, Minggu (31/08/25).
Peringatan HUT RI tersebut mengangkat tema, “Merajut Harapan, Menyatukan Langkah dan Bersatu.” Peringatan ini bukan hanya menjadi momentum mengenang sejarah panjang desa, tetapi juga menjadi titik tolak untuk menata masa depan yang lebih cerah dan inklusif. Desa adalah pondasi bangsa yang harus dijaga budayanya dari masa ke masa.
Sejak pagi, warga dari berbagai dusun memadati Balai Desa Sukolilo. Acara dibuka dengan kirab budaya yang menampilkan pakaian adat dan simbol-simbol perjuangan lokal, diiringi musik tradisional yang menggema di sepanjang jalan desa. Anak-anak sekolah, pemuda karang taruna, ibu-ibu PKK, dan tokoh masyarakat turut serta dalam barisan, menunjukkan bahwa semangat persatuan benar-benar hidup di tengah masyarakat.
Puncak acara diisi dengan refleksi sejarah desa, pembacaan doa bersama, dan penampilan seni dari warga. Tari-tarian tradisional, musik patrol, serta pembacaan puisi bertema perjuangan dan harapan menjadi sorotan utama. Dalam sambutannya, Kepala Desa Sukolilo, Arif Nugroho, menyampaikan bahwa usia 80 tahun bukan hanya angka, melainkan cerminan ketangguhan dan semangat gotong royong yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
“Desa Sukolilo telah melalui banyak fase, dari masa penjajahan, pembangunan, hingga era digital saat ini. Tapi satu hal yang tidak berubah adalah semangat kebersamaan. Hari ini, kita tidak hanya merayakan usia Indonesia, tapi juga merajut harapan baru,” ujarnya.
Selain itu Kades Nugroho menambahkan, berbagai kegiatan sosial turut mewarnai peringatan ini, seperti lomba kebersihan antar dusun, bazar produk lokal, dan pelatihan keterampilan digital bagi pemuda. Semua kegiatan dirancang untuk memperkuat kapasitas warga dan membangun koneksi antar generasi.
“Peringatan HUT ke-80 ini menjadi bukti bahwa Desa Sukolilo bukan hanya tempat tinggal, tetapi rumah harapan. Di tengah tantangan zaman, warga memilih untuk bersatu, melangkah bersama, dan menata masa depan dengan semangat yang tak pernah padam,” tandasnya.
Salah satu momen paling berkesan, ketua panitia Ahmad Aufal Marom, menyampaikan harapan. “Ke depan desa harus lebih berkesan dalam setiap momen peringatan kemerdekaan. Dengan kesan baik, mampu menumbuhkan rasa nasionalisme pada generasi bangsa. Khusunya pemuda Desa Sukolilo,” ucapnya, disambut tepuk tangan warga.
Peringatan ini juga menghasilkan sejumlah komitmen nyata. Di antaranya adalah forum warga Sukolilo sebagai wadah komunikasi dan advokasi. Pelatihan keterampilan digital untuk pemuda, serta program Sukolilo Hijau yang akan memulai penanaman pohon di sepanjang jalan desa dan pengelolaan sampah berbasis rumah tangga.
“Kami tidak ingin hanya menjadi penonton pembangunan. Warga Sukolilo punya suara, punya gagasan, dan hari ini kami membuktikan bahwa kami juga punya aksi,” pungkasnya.
Merajut harapan, menyatukan langkah bukan hanya slogan, melainkan semangat yang kini hidup di hati warga Sukolilo. Di desa kecil yang jauh dari hiruk-pikuk kota, harapan sedang dirajut dengan benang kebersamaan. Langkah-langkah kecil sedang menyatu, membentuk jalan panjang menuju perubahan yang nyata. (*)
- Penulis: Ahmad Aufal Marom
- Editor: Wawan Purwadi
- Sumber: Pemdes Sukolilo Kecamatan Bancar
Saat ini belum ada komentar